Jelang Debat Kedua Pilpres 2019 Kubu Jokowi vs Prabowo Menuai Kontroversi


Kontroversi dari dua kandidat calon presiden, Bapak Joko Widodo dan Bapak Prabowo Subianto mulai saling serang, menjelang debat Pilpres 2019 kedua, 17 Februari mendatang.

Sudah menjadi viral di berbagai medsos berupa sindiran,celetukan, dan tuduhan yang saling dilontarkan oleh kedua pasangan calon.

Berikut kabar serangan dari kedua kandidat jelang debat Pilpres 2019 kedua:

1. Propaganda Rusia 

Paslon no 1 Jokowi mengemukakan bahwa adanya polemik propganda Rusia.Pernyataaan tersebut menuai kontroversi di Indonesia.

Kedutaan Besar Rusia pun membantah pernyataan sang presiden.

Jokowi merasa propaganda Rusia sedang dikerjakan oleh satu tim sukses yang banyak menyebarkan berita palsu atau hoaks.

Jokowi mengajak masyarakat dan para alumni perguruan tinggi untuk memerangi hal propaganda tersebut.

Jokowi memaparkan di depan ribuan alumni perguruan tinggi di Jalan Pahlawan, Surabaya bahwa para alumni tersebut berpendidikan tinggi seharusnya bisa menganalisa hal mengenai hoaks atau isu yang menyebar.

Jokowi juga menyatakan bahwa dalam berpolitik seharusnya dengan cara yang fair, edukatif dan bijaksana.

Jokowi berharap tim sukses dan pendukung calon Presiden menyampaikan  cara politik dengan cara yang penuh etika, tata krama, peradaban, kebenaran, sopan santun, bukan dengan cara menyebarkan firnah yang keji atau menudingkan hal-hal yang bersifat negatif.

Meski Presiden Jokowi tidak mengucapkan secara pasti siapa timses yang melakukan Propaganda Rusia, dari kubu paslon no 2, Prabowo, mencurigai bahwa yang dituding Jokowi adalah tim suksesnya dikarenakan kandidat Pilpres hanya ada 2 kubu, tidak mungkin pernyataan Presiden itu menunjuk ke kubunya sendiri.

Prabowo pun langsung merespons mengenai tudingan konsultan asing serta propaganda Rusia yang dinyatakan oleh Pak Jokowi.

Melalui video yang diunggah oleh Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Dahnil Anzar Simanjuntak,dengan berpakaian putih Prabowo menegaskan bahwa tudingan itu tidak benar.

Prabowo menegaskan bahwa ia selama berbisnis di luar negeri memang punya teman di mana-mana yaitu Jepang, Korea,Rusia, Jerman, karena Prabowo 20 tahun berbisnis di
luar negeri namun tidak memiliki konsultan. Terlebih lagi konsultan luar negeri itu harganya mahal dan tidak mengerti politik di INdonesia.

"Kalau mengenai bidang-bidang lain seperti, ekonomi, bisnis dan lainnya mungkin bisa pake konsultan luar negeri, tapi tidak untuk politik karena konsultan luar tidak paham hukum dan politik Indonesia," tegas Prabowo.

2. Anggaran Bocor Rp 500 Triliun 

Prabowo menyatakan kepada publik adanya kebocoran anggaran Rp500 triliun APBN diakibatkanp perilaku korupsi di sejumlah proyek pembangunan.

Penerimaan Kas negara mencapai Rp1.942,3 triliun pada tahun 2018,ada kenaikan 16,6 persen dari tahun 2017.

Prabowo mengemukakan total realisasi belanja negara tahun 2018 tercatat APBN sebesar  Rp2.202,2 triliun mencapai 99,2% anggaran negara dan tumbuh 9,7 persen dari tahun 2017.

Bila APBN bocor 25 persen, maka Prabowo menghitung angkanya lebih dari Rp500 triliun.

Jokowi menanggapi langsung pernyataan Prabowo dengan menantang Prabowo untuk melapor ke KPK agar bisa dibuktikan kebenarannya.

3. Menteri Penyebab Utang Negara

Prabowo juga mengkritik pemerintah dengan tudingan bahwa menteri keuangan mencetak banyak utang untuk Indonesia.

"Menurut saya, Menteri Keuangan seharusnya disebut sebagai tapi Menteri Pencetak Utang. Bangga berutang, yang bayar orang lain," ujar Prabowo.

Prabowo mengibaratkan  utang seperti penyakit stadium parah lama sembuhnya.

Jawaban Jokowi

Jokowi menilai Prabowo tidak memahami ekonomi makro, sehingga menuding Menkeu Sri Mulyani sebagai pencetak utang.Pak Jokowi mengungkapkan hal ini di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah.

Jokowi mengatakan Sri Mulyani sebagai putri kebanggaan Indonesia yang kepiawaiannya diakui oleh dunia sehingga Sri Mulyani diundang untuk bekerja di Bank Dunia.

4. Calon Pemimpin Yang Pesimis 

Jokowi pernah membuat sindiran yaitu kritikab terhadap Prabowo yang dianggap terlalu pesimis.

Jokowi saat berkampanye di Kota Semarang,Jawa Tengah pada Minggu (3/2/2019),Jokowi menyindir pidato viral Prabowo mengenai 'Indonesia Bubar 2030'.

"Belum jadi pemimpin kok sudah pesimis. Kita seharusnya dengan Optimis tinggi membangun bangsa yang besar ini ," ungkap Jokowi.

Jokowi mengatakan bila Bangsa Indonesia jangan mau dikatakan punah, kalo mau punah ya punah aja sendir, jangan bangsa besar diajak punah.

 Prabowo membantah dirinya pesimis seperti yang dituding oleh Jokowi soal masa depan Indonesia.

"Dibilang saya pesimis. Justru saya optimis makanya saya mau maju sebagai Presiden RI. Kalau pesimis ngapain saya mencalonkan diri, bikin capek saja," ucap Prabowo
saat mendatangi perayaan ulang tahun ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Prabowo menanggapi sindiran Jokowi mengenai dirinya tak paham ekonomi makro.Prabowo mengaskan bahwa Ia bisa baca angka-angka dan hasilnya semuanya tidak memuaskan di
segala sektor baik ekonomi dan lainnya.

5. Selang Transfusi Darah dan Ratna Sarumpaet

Jokowi melontarkan sindiran mengenai Ratna Sarumpaet yang menuding Pemerintah melakukan kriminalisasi yang ternyata adalah operasi plastik.

Ada lagi mengenai selang darah di RSCM Pemerintah dipakai sampai 40 kali untuk pencucian darah bagi yang sakit ginjal.

Jokowi juga mengemukakan adanya hoaks mengenai  7 kontainer surat suara tercoblos.

"Saat kami jawab dan diselidiki oleh pihak yang berwajib. Ternyata salah. Mereka yang buat berita hoaks," ujar Pak Jokowi.
Jelang Debat Kedua Pilpres 2019 Kubu Jokowi vs Prabowo Menuai Kontroversi Jelang Debat Kedua Pilpres 2019 Kubu Jokowi vs Prabowo Menuai Kontroversi Reviewed by Prediksi Bola Akurat on Februari 10, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.